Senin, 19 Oktober 2015

Elektrokardiogram



Elektrokardiogram

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunaniuntuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi danrepolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
Sumber gambar : elektronika-mu.blogspot.com

·         Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung

·         EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut 

·         EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)

·         EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)

·         EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung

·         EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)

Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.

sumber gambar : wikipedia.com

Sebuah elektrokardiograf khusus berjalan di atas kertas dengan kecepatan 25 mm/s, meskipun kecepatan yang di atas daripada itu sering digunakan. Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm². Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan 0,04 s (40 ms). 5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu, ada 5 kotak besar per detik. 12 sadapan EKG berkualitas diagnostik dikalibrasikan sebesar 10 mm/mV, jadi 1 mm sama dengan 0,1 mV. Sinyal "kalibrasi" harus dimasukkan dalam tiap rekaman. Sinyal standar 1 mV harus menggerakkan jarum 1 cm secara vertikal, yakni 2 kotak besar di kertas EKG


 EKG dapat memberikan data yang mendukung diagnosis dan pada beberapa kasus penting untuk penetalaksanaan pasien. EKG penting untuk diagnosis dan penatalaksanaan kelainan irama jantung. EKG membantu mendiagnosis penyebab nyeri dada, dan ketepatan penggunaan trombolisis pada infark miokard tergantung padanya. EKG dapat membantu mendiagnosis penyebab sesak nafas. Karena aktivitas listrik memicu aktivitas mekanis, kelainan pola listrik biasanya disertai oleh kelainan aktivitas kontraktil jantung. Evaluais terhadap EKG dapat memberikan informasi yang berguna mengenai status jantung, termasuk kecepatan denyut, irama dan kesehatan otot-ototnya.
1.      Kelainan Kecepatan

Jarak antara dua kompleks QRS yang berurutan di sebuah rekaman EKG dikalibrasikan ke kecapatan jantung. Kecepatan denyut jantung yang melebihi 100 denyut per menit dikenal sebagai takikardia(cepat), sedangkan denyut yang lambat yang kurang dari 60 kali per menit disebut bradikardi(lambat).

2.      Kelainan Irama

Irama mengacu pada keteraturan gelombang EKG. Setiap variasi irama normal dan urutan eksitasi jangtung disebut aritmia.

Ø  Flutter Atrium ditandai oleh urutan deplolarisasi atrium yang reguler tetapi cepat dengan kecepatan antara 200 sampai 300 denyut per menit.

Ø  Fibrilasi Atrium ditandai oleh depolarisasi atrium yang cepat, ireguler, dan tidak terkordinasi tanpa gelombang P yang jelas.

Ø  Fibrilasi Ventrikel adalah kelainan irama yang sangat serius dengan otot-otot ventrikel memperlihatkan kontraksi yang kacau dan tidak terkoordinasi.

3.      Miopati Jantung

Gelombang EKG abnormal juga penting dalam mengenali dan menilai miopati jantung (kerusakan otot jantung).



Kegunaan EKG adalah :

Tes EKG dilakukan untuk beberapa keperluan antara lain.

  • Memeriksa aktivitas elektrik jantung
  • Menemukan penyebab nyeri dada, yang dapat disebabkan serangan jantung, inflamasi kantung sekitar jantung (perikarditis), atau angina.
  • Menemukan penyebab gejala penyakit jantung, seperti sesak napas, pusing, pingsan, atau detak jantung lebih cepat atau tidak beraturan (palpitasi).
  • Mengetahui apakah dinding ruang-ruang jantung terlalu tebal (hypertrophied)
  • Memeriksa seberapa baik kerja suatu obat dan apakah obat tersebut memiliki efek samping terhadap jantung.
  • Memeriksa apakah suatu alat mekanis yang dicangkok  dalam jantung, misalnya pacemaker, bekerja dengan baik untuk mengendalikan denyut jantung.
  • Memeriksa kesehatan jantung pada penderita penyakit atau kondisi tertentu, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau  penyakit lainnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar