Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh
sebuah elektrokardiograf, yang merekam
aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya
terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro,
karena berkaitan dengan elektronika, kardio,
kata Yunaniuntuk jantung, gram,
sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah
gelombang dan vektor normal depolarisasi danrepolarisasi menghasilkan informasi diagnostik
yang penting.
Sumber gambar : elektronika-mu.blogspot.com
Sumber gambar : elektronika-mu.blogspot.com
·
Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
·
EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien
yang dicurigai ada infark otot jantung akut
·
EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
·
EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
·
EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
·
EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit
bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)
Elektrokardiogram
tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun,
EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Sebuah elektrokardiograf khusus berjalan di atas kertas dengan kecepatan 25 mm/s, meskipun kecepatan yang di atas daripada itu sering digunakan. Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm². Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan 0,04 s (40 ms). 5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu, ada 5 kotak besar per detik. 12 sadapan EKG berkualitas diagnostik dikalibrasikan sebesar 10 mm/mV, jadi 1 mm sama dengan 0,1 mV. Sinyal "kalibrasi" harus dimasukkan dalam tiap rekaman. Sinyal standar 1 mV harus menggerakkan jarum 1 cm secara vertikal, yakni 2 kotak besar di kertas EKG
EKG dapat memberikan data yang mendukung diagnosis dan
pada beberapa kasus penting untuk penetalaksanaan pasien. EKG penting untuk
diagnosis dan penatalaksanaan kelainan irama jantung. EKG membantu mendiagnosis
penyebab nyeri dada, dan ketepatan penggunaan trombolisis pada infark miokard
tergantung padanya. EKG dapat membantu mendiagnosis penyebab sesak nafas. Karena
aktivitas listrik memicu aktivitas mekanis, kelainan pola listrik biasanya
disertai oleh kelainan aktivitas kontraktil jantung. Evaluais terhadap EKG
dapat memberikan informasi yang berguna mengenai status jantung, termasuk
kecepatan denyut, irama dan kesehatan otot-ototnya.
1.
Kelainan Kecepatan
Jarak antara dua kompleks QRS yang berurutan di sebuah
rekaman EKG dikalibrasikan ke kecapatan jantung. Kecepatan denyut jantung yang melebihi
100 denyut per menit dikenal sebagai takikardia(cepat), sedangkan denyut yang
lambat yang kurang dari 60 kali per menit disebut bradikardi(lambat).
2.
Kelainan Irama
Irama mengacu pada keteraturan gelombang EKG. Setiap
variasi irama normal dan urutan eksitasi jangtung disebut aritmia.
Ø Flutter
Atrium ditandai oleh urutan deplolarisasi atrium yang reguler tetapi cepat
dengan kecepatan antara 200 sampai 300 denyut per menit.
Ø Fibrilasi
Atrium ditandai oleh depolarisasi atrium yang cepat, ireguler, dan tidak
terkordinasi tanpa gelombang P yang jelas.
Ø Fibrilasi
Ventrikel adalah kelainan irama yang sangat serius dengan otot-otot ventrikel
memperlihatkan kontraksi yang kacau dan tidak terkoordinasi.
3.
Miopati Jantung
Gelombang EKG abnormal juga penting dalam mengenali
dan menilai miopati jantung (kerusakan otot jantung).
Kegunaan EKG
adalah :
Tes EKG
dilakukan untuk beberapa keperluan antara lain.
- Memeriksa aktivitas elektrik jantung
- Menemukan penyebab nyeri dada, yang dapat disebabkan serangan jantung, inflamasi kantung sekitar jantung (perikarditis), atau angina.
- Menemukan penyebab gejala penyakit jantung, seperti sesak napas, pusing, pingsan, atau detak jantung lebih cepat atau tidak beraturan (palpitasi).
- Mengetahui apakah dinding ruang-ruang jantung terlalu tebal (hypertrophied)
- Memeriksa seberapa baik kerja suatu obat dan apakah obat tersebut memiliki efek samping terhadap jantung.
- Memeriksa apakah suatu alat mekanis yang dicangkok dalam jantung, misalnya pacemaker, bekerja dengan baik untuk mengendalikan denyut jantung.
- Memeriksa kesehatan jantung pada penderita penyakit atau kondisi tertentu, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau penyakit lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar